Definisi Cinta
Cinta
adalah sebuah emosi
dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan
sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih
sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa
pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi
menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekadar rasa
kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa mencakup hubungan
kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang
sering ada dalam cinta antar pribadi:
- Kasih sayang: menghargai orang lain.
- Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang).
- Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
- Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
- Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
- Kekerabatan: ikatan keluarga.
- Passion: hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
- Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
- Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
- Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
Energi seksual dapat
menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi
seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak
baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama
dan sistem etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada
keluarga dekat, anak, atau di luar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara
untuk mengungkapkan rasa kasih sayang
tanpa seks.
Afeksi, keintiman emosi
dan hobi
yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.
Konsep
cinta menurut Agama
1. Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang
penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat
dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada
syariatNya.
Pengertian tentang cinta
dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta
memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas
untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji
dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu,
saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan
minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling
memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan
lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin
membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
2. Cinta Menurut Ajaran Agama
A. Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah
sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan
kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan
jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan
menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu
sendiri
- Menurut islam
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang
membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam
kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada
empat macam, yaitu:
1. Cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan
hadits di atas.
2. Cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah berfirman, “Dan di antara
manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi
Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka
kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
3. Cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan
Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman, “Dan
kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
4. Cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang
Idibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah berfirman
dalam surat Yusuf ayat 8
,“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam)
berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
- Menurut kristen
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim
2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan
(1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1
Kor 13:3)
- Menurut hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu
obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu
obyek. Adapun yang menjadi obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan
Sanghyang Widhi Wasa. Tuhan Yang Maha Esa. Ciptaan Tuhan dapat digolongkan
dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu “eka pramana”
ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa
bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan. “Dwi pramana” ialah makhluk hidup
yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti
hewan/binatang. “Tri pramana” ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek
kemampuan berupa bayu, sabda dan idep/pikiran, seperti manusia.
- Menurut buddha
Agama Buddha tidak Alergi dengan istilah “cinta.” Terbukti dalam Nikaya Pali,
yaitu: Dhammapada ada satu bab yang diberi judul: Piya Vagga yang berarti
kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul
Piyajatika Sutta, khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema,
rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa
sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi),
kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam
lingkup keluarga.
B. Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang
akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa
yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak
sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas
bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan
kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Macam-macam cinta
·
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu
mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits diatas.
·
Kedua, cinta
syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Berfirman
Allah: “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut
seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
·
Ketiga,
cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan
seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang
diperintahkan-Nya. Allah berfirman: “Dan kalian mencintai harta benda dengan
kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
·
Keempat,
cinta tabiat.
Seperti cinta kepada diri sendiri,
anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta
ini sebatas cinta tabiat. Allahberfirman: “Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan
adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: ). Jika cinta
tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah
sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat.
Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut
sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta
tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
3. Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan
W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila
salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka
retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur,
yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya
5. Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Cinta kepada Rasul,
yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat
kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan
mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh
segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa
kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
6. Belas
Kasihan
Dalam cinta
sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena
cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu,
penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas
kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila
orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh
Allah.
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih
kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding,
sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih
tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali
merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Hubungan Manusia Dan Cinta
Kasih Terhadap Sesama
Manusia, adalah makhluk sosial. Yang berarti
manusia saling membutuhkan satu sama lain dengan saling ketergantungan dan
saling menguntungkan terhadap sesama. Manusia merupakan makhluk yang diciptakan
dengan kemampuan akal yang istimewa dari makhluk lainnya, dengan akal tersebut,
manusia dapat berpikir, apa yang harus mereka lakukan, apa yang mereka
perlukan, mengapa mereka harus melakukan sesuatu hal. Semua itu dikarenakan
manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sebuah akal serta perasaan untuk
saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Perasaan tersebut adaah sebuah cinta kasih terhadap
sesama makhluk hidup. Cinta kasih yang berarti manusia merasa saling memiliki,
membutuhkan orang lain, dan secara ikhlas serta datang dari lubuk hatinya yang
terdalam untuk menujukkan dirinya ada dan dapat berguna bagi orang lain serta
dapat memiliki perhatian dari sesamanya. Cinta kasih manusia tidak dilihat dari
materi, namun manusia harus dapat menyadari bahwa dirinya membutuhkan serta
dibutuhkan orang lain baik secara lahir maupun batin. Manusia yang berbudaya,
akan selalu merasa bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain yang ikut
melengkapi terjalinnya sebuah kesinambungan kebudayaan dengan hubungan saling
ktergantungan antara sesama manusia.
Budaya dapat menjadi jembatan untuk manusia saling
merasakan sebuah ikatan yang tidak terlepas dari sebuah kata cinta kasih dan
kasih sayang. Kebudayaan daapt mengikat suatu persaudaraan yang mana walaupun
terdapat banyak kebudayaan yang beragam, khususnya di Negara Indonesia, budaya
dapat menjadi suatu tolak ukur sejauh mana seorang manusia atau warga Negara
dapat mencintai perbedaan yang ada di antara mereka, sehingga terjadi rasa
saling memiliki dan juga saling mempunyai suatu budaya dan aspek-aspek yang
terdapat di dalamnya.
Kebudayaan, dengan hubungannya dengan cinta kasih
manusia contohnya adalah :
- Memakai produk buatan dalam Negeri sebagai rasa bangga dan rasa memiliki kualitas Bangsa sendiri agar dapat mejadi suatu tolak ukur sejauh mana mencintai Negaranya dan sejauh mana menghargai orang-orang yang susah payah membuat produk yang berkualitas hasil karya anak Negeri
- Ikut membela ketahanan Negara dengan selalu menerapkan perilaku yang sesuai dengan adat isitiadat serta kebudayaan sehari-hari Bangsa Indonesia, karena hal tersebut sama saja dengan menghargai orang-orang di sekitar lingkungan tempat kita berperilaku, agar tidak terjadikesalahpahaman dan ada rasa peduli terhadap orang lain yang berkebudayaan sama
- Tidak meremehkan atau memandang sebelah mata sebuah kebudayaan, karena kebudayaan adalah hal penting yang muncul atau tercipta dari daya cipta, rasa, dan karsa manusia. Dengan demikian setiap budaya memiliki makna tersendiri agar dapat tercipta suatu saling pengertian antara sesama manusia, kebudayaan Indonesia yang dikenal baik budi sertaramah tamahnya,agar keberadaan kita bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Suatu kebudayaan memiliki suatu aspek tersendiri
dimana budaya tersebut mengedepankan aspek saling mengerti, saling memahami,
serta saling berketergantungan, yang akhirnya dapat menimbulkan dan membuat
suatu hubungan yang disebut dengan kasih sayang. Manusia dan hubungannya dengan
cinta kasih tidak dapat dipisahkan, karena manusia tidak akan dapat hidup
seorang diri tanpa adanya orang lain. Manusia akan selalu memerlukan orang
lain, baik itu pertolongan, perhatian, kepedulian, serta segala sesuatu yang
pada akhirnya menimbulkan rasa untuk saling menjaga dan melengkapi.
Cinta kasih dan kasih sayang adalah satu kesatuan yang
menjadi unsur mengapa manusia saling membutuhkan. Manusia saling membutuhkan
untuk mengisi hidupnya agar hidupnya dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan
harapan mereka. Manusia tidak luput dari kata cinta kasih, manusia adalah
makhluk sosial yang sangat rentan dengan apa yang disebut dengan kasih sayang.
Kasih sayang terhadap sesama karena mahluk ciptaan Tuhan, dengan segala berkah
serta rahmat dari-Nya untuk dapat berkomunikasi dan juga untuk dapat berinteraksi
sehingga timbul adanya suatu kesatuan antara mereka.
Itulah suatu contoh bagaimana perbedaan budaya dan
penerapan serta bgaaimana seseorang mengimplementasikan suatu hakikat budaya
dalam kehidupannya sehari-hari. Maka dari itu, suatu perasaan cinta kasih tidak
akan pernah dapat dipisahkan dari satu kesatuan ikatan yang dibentuk dari suatu
kebudayaan. Kebudayaan yang baik adalah suatu kebudayaan yang dapat
mempersatukan adanya perbedaan daan ketidak sepahaman, menjadi suatu
ketergantungan yang dapat mewujudkan suatu tujuan bersama.
Cinta menurut para ahli
Berikut ini pengertian cinta yang pernah
diungkapkan oleh para ahli:
- Menurut Rabi’ah Al-‘Adawiyah: cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya akan mengenalinya. Namun, siapa yang mencoba untuk menyifatinya, pasti akan gagal.
- Menurut Jalaluddin Rumi: cinta adalah sumber segala sesuatu. Dunia dan kehidupan muncul karena kekuatan yang bernama cinta. Cinta adalah inti dari segala bentuk kehidupan di dunia.
- Menurut Kahlil Gibran: cinta adalah satu-satunya kebebesan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
- Menurut Mahmud bin Asy-Syarif: cinta adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, sebuah rasa kangen yang meletup-letup, dan sebuah kegilaan yang tidak berkesudahan.
- Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziah: cinta adalah luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih.
- Menurut Abu ‘Abdullah An-Nibaji: cinta adalah kesenangan jika itu ditujukan kepada makhluk, dan pembinasaan jika itu ditujukan kepada pencipta.
- Menurut Musfir bin Said az-Zahrani: cinta adalah satu emosi terpenting dalam kehidupan manusia. Faktor terpenting dalam menyatukan hati-hati manusia dan pembentukan kasih saying di antara sesama mereka.
- Menurut Ibnu ‘Abdush Shamad: cinta adalah yang mendatangkan kebutaan dan ketulian, cinta membutakan segalanya kecuali terhadap yang dicintai sehingga orang itu tidak melihat apa pun.
- Menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan: cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.
- Menurut Quraish Shihab: cinta adalah kencendrungan hati kepada sesuatu karena kenikmatan atau manfaat yang dapat diperoleh dari yang dicintai.
- Menurut Swihart: cinta adalah usaha aktif produktif yang melibatkan komitmen, penghargaan, perhatian, dan rasa persatuan.
- Menurut Eric Fromm: cinta adalah suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi dan bukan hanya menerima.
- Menurut Hamka: cinta adalah perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih, dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, dan perkara tercela lainnya. Tetapi jika ia jatuh ke tanah yang subur, disana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi, dan lain-lain yang terpuji.
- Menurut Scott Peck: cinta adalah keinginan untuk mengembangkan diri sendiri dengan maksud memelihara pertumbuhan spiritual sendiri atau perkembangan spiritual orang lain.
- Menurut Afdan: cinta itu adalah Sriwahyuni
#sumber referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar