Senin, 16 November 2015

Makalah SDM dan Organisasi


MAKALAH

ANALISA PERBANDINGAN DATA PENGUSAHAAN  PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Pengantar Bisnis Informatika 





Oleh :

 

NANDA NASTASYIA

NPM : 5B414876













JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015







KATA PENGANTAR
 
   Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu Shalawat serta semoga tercurah kepada Rasul beserta keluarganya. 
   Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas Softskill mata kuliah Pengantar Bisnis Informatika di Universitas Gunadarma Jurusan S1 Teknik Informatika.
   Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ANALISA DATA PENGUSAHAAN PT.PLN PERSERO WILAYAH ACEH “. 
    Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis terbatas ,cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
    Akhir kata ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. 


Depok, 10 November 2015

 
   NANDA NASTASYIA  
           


DAFTAR ISI



                                                                                                           Halaman



KATA PENGANTAR.....................................2



DAFTAR ISI.........................................3



BAB I PENDAHULUAN..................................4

  1.1 Latar Belakang..........................4

  1.2 Perumusan Masalah.......................4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................5

      2.1 Profil PT.PLN Persero Wilayah Aceh.......6                2.1.1 Struktur Organisasi PT.PLN PERSERO.....7

      2.2 Pengertian Analisa dan Data 
          Pengusahaan PT.PLN.......................7

      2.2.1 Pengertian Analisa.....................7

      2.2.2 Pengertian Data Pengusahaan............8

      2.3 Aalisa Data Pengusahaan..................8

      2.3.1 Jumlah Pelanggan.......................8

      2.3.2 Daya terpasang Gardu Distribusi........8

      2.3.3 Penjualan Energi Listrik...............9



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................10

      3.1 Hasil Kerja..............................11       

      3.2 Pembahasan...............................11

      3.2.1 Data berupa Tabel......................12

      3.2.2 Rasio perbandingan antara jumlah 
            Pelanggan dengan penjualan  Energi
            listrik setiap Area....................15

      3.2.3 Hasil perbandingan Data setiap Area
            dalam bentuk Diagram...................15 
      3.2.4 Hasil Pembagian kelas data menurut
            Aturan Sturges Pada Jumlah Pelanggan,
            Daya terpasang Gardu Distribusi,dan
            Penjualan Energi listrik...............16

BAB IV PENUTUP.....................................17

      4.1 Kesimpulan...............................17

      4.2 Saran....................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................18




BAB I

PENDAHULUAN





1.1  latar Belakang 



     PT.PLN sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas menyediakan jasa kelistrikan di Indonesia senantiasa menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait dan menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang memiliki tujuan agar mampu memberikan kepuasaan kepada pelanggan. 
     PT.PLN Aceh sebagai bagian dari PT.PLN Pusat memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Provinsi Aceh, dalam rangka mendukung UU No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Seperti halnya PT.PLN di wilayah lainnya di Indonesia, PT.PLN Aceh memiliki bidang usaha yaitu Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum meliputi pembangkitan isolated untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau system transmisi dan usaha penyediaan tenaga listrik meliputi perencanaan dan pembangunan serta pendistribusian tenaga listrik untuk kepentingan umum. Dalam menjaga keseimbangan hak dan kewajiban serta terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dan pekerja, PT.PLN Aceh memiliki 2 (dua) SP yaitu DPD SP, DPC SP Kantor Wilayah, DPC Kantor Cabang, dan DPAC. Kesepakatan antara SP dan manajemen dituangkan dalam PKB yang menjadi dasar peraturan di Perusahaan.   
     PT.PLN memiliki data pengusahaan yang di dalamnya berisi data jumlah pelanggan, daya terpasang gardu distribusi, dan penjualan energi listrik. Dari data tersebut, akan memperoleh hasil yang direkap dan dibandingkan antara satu area dengan area lainnya. Dan hasil ini dapat menjadi titik acuan untuk PT.PLN dalam hal mengatur energi listrik yang dibutuhkan setiap area.



1.2  Perumusan Masalah 

     Masalah yang dibahas pada laporan kerja praktik ini dibatasi pada pengamatan analisa  yang terjadi pada proses, untuk memperoleh hasil perbandingan serta membuat diagram data pengusahaan.    



 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Profil PT.PLN Persero Wilayah Aceh 
      Kelistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pablik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. 
    Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s’Lands waterkracht Bedrijved (LB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola beberapa PLTA antara lain :
a.       PLTA Plengan
b.      PLTA Lamajang
c.       PLTA Bengkok Dago
d.      PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat
e.       PLTA Giringan di Madiun
f.       PLTA Tes di Bengkulu
g.      PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara
      h.      PLTU di Jakarta.
     PLN Aceh sebagai bagian dari PLN Pusat memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Provinsi Aceh, dalam rangka mendukung UU No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
Seperti halnya PLN di wilayah lainnya di Indonesia, PLN Aceh memiliki bidang usaha sebagai berikut :
  1.  Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum meliputi pembangkitan isolated untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau system transmisi.
  2.    Usaha penyediaan tenaga listrik meliputi perencanaan dan pembangunan serta pendistribusian tenaga listrik untuk kepentingan umum.
Tujuan PLN Aceh selaras dengan tujuan PLN Pusat yaitu menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
     Tata nilai PLN Aceh juga selaras dengan tata nilai PLN Pusat yaitu SIPP (Saling percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar). Tata nilai tersebut secara konsisten diimplementasikan dalam seluruh aspek perusahaan.
Adapun visi dan misi PT.PLN Persero Wilayah Aceh ialah : 
    Visi PLN Aceh yaitu ”Diakui sebagai unit bisnis PLN terbaik di Sumatera yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi alam dan insani menuju perusahaan kelas dunia”. 
Misi PT.PLN Aceh yaitu: 
· Menjalankan bisnis kelistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. 
·Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
· Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 
·Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
          Kompetensi inti PLN Aceh adalah pengelolaan ketenagalistrikan mulai dari pembangkitan, pendistribusian sampai dengan penjualan tenaga listrik secara terintegrasi. Untuk mencapai misi PLN Aceh maka kompetensi inti PLN Aceh harus berjalan baik dan lancar.
2.1.1  Struktur Organisasi PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh 
      Peran struktur organisasi dalam sebuah perusahaan sangat penting, salah satunya untuk memperoleh efektivitas dan efesiensi kerja guna mencapai tujuan. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi berbeda hal ini tergantung pada jenis dan besarnya suatu perusahaan tersebut. Struktur organisasi bertujuan memberikan batasan antara wewenang dan tanggung jawab satu bagian lainnya. Struktur organisasi PT.PLN Persero Wilayah Aceh dalam bentuk gambar dapat dilihat pada lampiran.
  PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh di pimpin oleh General Manager yang bertugas mengatur seluruh kinerja perusahaan PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh. Dalam hal ini General Manager tidak berkerja sendiri. Melainkan ada sub-sub bagian yang membantu tugas General Manager seperti:
·         Manajer Bidang Perencanaan
-          Deputi Manajer perencanaan perusahaan
-          Deputi manajer perencanaan sistem
-          Deputi manajer perencanaan sistem informasi
·         Manajer Bidang Teknik
-          Deputi Manajer Pembangkitan
-          Deputi Manajer Kontruksi Distribusi
-          Deputi Manajer Distribusi
-          Deputi Manajer Pengukuran dan Proteksi
·         Manajer bidang niaga dan pelayanan pelanggan
-          Deputi Manajer Pemasaran
-          Deputi Manajer Komersial dan Pelayanan Pelanggan
-          Deputi Manajer Pengembangan Usaha
·         Manajer Bidang Keuangan
-          Deputi Manajer Anggaran
-          Deputi Manajer Akutansi
-          Deputi Manajer Keuangan
-          Deputi Manajer Pendapatan
-          Deputi Manajer Pajak dan Asuransi
·         Manajer Bidang SDM dan Umum
-          Deputi Manajer Pengembangan Organisasi dan SDM
-          Deputi Manajer Administrasi SDM
-          Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum
-          Deputi Manajer ADM dan Fasilitas.
Setiap Area memiliki pimpinannya masing-masing yaitu manajer yang dibantu oleh asisten manajer untuk mengatur Areanya sendiri.

2.2              Pengertian Analisa dan Data Pengusahaan PT.PLN PERSERO Wil. Aceh
2.2.1        Pengertian Analisa
  Analisa yaitu merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti (Abdul Kadir, 1998).

2.2.2        pengertian Data Pengusahaan
 Data memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan suatu perusahaan. Perusahaan membutuhkan penyusunan data yang baik, agar dapat membantu para pengusaha maupun manajernya dalam mengambil sebuah keputusan. Data yang baik dapat disusun dalam sebuah database (basis data). Database memiliki arti penting dalam perusahaan agar dapat mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data bisnis perusahaan. Database dianggap sangat penting, karena beberapa fungsinya yang meliputi:
  1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
  2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
  3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
  4. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
  5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
  6. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
2.3              Analisa data pengusahaan
Data pengusahaan pada PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh dibagi menjadi tiga data diantaranya :
2.3.1        Jumlah Pelanggan
Jumlah Pelanggan ialah sekumpulan orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis. Adapun pihak-pihak yang berhubungan dan bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan bisnis sebelum tahap menghasilkan produk dinamakan pemasok. Akan tetapi yang dimaksud dengan jumlah pelanggan disini ialah orang-orang yang membeli produk yang ditawarkan dalam hal ini PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh yang menjadi perusahaan penyedia produk.

2.3.2        Daya Terpasang Gardu distribusi
Daya terpasang Gardu distribusi ialah suatu tempat/ bangunan instalasi listrik yang didalamnya terdapat alat-alat : Pemutus, penghubung, pengaman dan trafo distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen. Peralatan-peralatan ini adalah untuk menunjang mencapai pendistribusian Tenaga Listrik secara baik yang mencakup kontinuitas pelayanan yang terjamin, mutu yang tinggi dan menjamin keselamatan bagi manusia.

2.3.3        Penjualan Energi Listrik
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan (Winardi,1982). dalam hal ini PT.PLN PERSERO Wilayah Aceh menjadi penjual energi/produk bagi pelanggan yang ingin menggunakan listrik bagi kebutuhan sehari-hari. PT.PLN juga menyediakan tempat-tempat dimana para pelanggan bisa membeli ataupun membayar energi yang telah dipakai.
 

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    Hasil Kerja
   
Setelah melakukan analisis maka diperoleh data hasil berupa : 1.  Data berupa tabel Pengusahaan PT. PLN(Persero) Wilayah Aceh 
2.  Rasio perbandingan antara jumlah pelanggan dengan penjualan Energi listrik setiap area/wilayah 
3.  Hasil Perbandingan data pengusahaan setiap area dalam bentuk diagram                    
4.  Hasil Pembagian kelas data menurut aturan Sturges pada jumlah Pelanggan, Daya terpasang Gardu Distribusi, dan Penjualan Energi listrik.

3.2   Pembahasan
3.2.1 Data berupa tabel
·           Tabel Data Pengusahaan PT.PLN(Persero) Wilayah Aceh.
  
Tabel ini merupakan Data Pengusahaan yang dimiliki PT.PLN(Persero) Wilayah Aceh yang didalamnya terdapat data seperti data jumlah pelanggan, data daya terpasang gardu distribusi, dan data penjualan energi listrik yang terdapat diberbagai area Wilayah Aceh. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut:
Tabel 4.1 Data Pengusahaan PT.PLN(Persero) Wilayah Aceh
No.
Area / Rayon
Jumlah Pelanggan (Juni 2012)
Daya Terpasang Gardu Distribusi  (Juni 2012)
Penjualan Energi Listrik  (2012)**)
(klg)
(MVA)
(GWh)
1
Area Banda Aceh
172.402
165,56
462,73
2
Area Sigli
111.910
45,19
131,33
3
Area Lhokseumawe
325.648
144,91
452,43
4
Area Langsa
224.210
100,06
326,24
5
Area Meulaboh
122.503
65,90
176,89
6
Area Subulussalam
112.191
44,62
149,78

JUMLAH KANTOR WILAYAH
1.068.864
566,24
1.699,41

Jadi, hasil Angka Rasio dari perbandingan Area Banda Aceh antara jumlah pelanggan dan jumlah penjualan Energi ialah 1 : 2.69.
Tabel 4.2 Hasil Angka Rasio Seluruh Wilayah Aceh
No.
Area/ Rayon
Jumlah Pelanggan (juni 2012)
Penjualan Energi Listrik(2012)
Hasil Angka Rasio
1
Banda Aceh
172.402

462,73 GWh

1 : 2.69
2
Langsa
224.210

326,24 GWh

1 : 1.45
3
Meulaboh
122.503

176,89 GWh

1 : 1.43
4
Lhokseumawe
325.648

452,43 GWh

1 : 1.38
5
Subulussalam
112.191

149,78 GWh

1 : 1.33
6
Sigli
111.910
131,33 GWh

 1 : 1.16

Dari Hasil Angka Rasio Seluruh Wilayah Aceh diatas, dapat dilihat bahwa Hasil Angka Rasio Terbanyak terdapat pada Area Banda Aceh yaitu 1 : 2.69. faktor yang menyebabkan Banda Aceh lebih banyak memakai listrik dibandingkan dengan Area lain ialah terdapatnya beberapa Cafe dan Warung Kopi. Yang mana didalamnya terdapat banyak pengunjung yang menggunakan jasa PT.PLN, seperti halnya pengunjung banyak memakai laptop dan mengcharge laptopnya dan masih ada beberapa faktor lainnya.
 .
3.2.3   Hasil Perbandingan data setiap area dalam bentuk diagram
Adapun design hasil perbandingan data setiap area dalam bentuk diagram pada Data Pengusahaan PT.PLN(Persero) Wilayah Aceh adalah sebagai berikut:
·         Jumlah Pelanggan Juni 2012

  
Gambar 4.1 Diagram jumlah pelanggan keseluruhan di Aceh juni 2012
    
 
    Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa Area Lhokseumawe merupakan Area tertinggi dalam hal jumlah pelanggan dari seluruh Area Wilayah Aceh. Banyak faktor yang menyebabkan Area Lhokseumawe lebih banyak jumlah pelanggan daripada area lainnya, salah satu faktornya ialah terdapatnya beberapa pabrik-pabrik besar yang didalamnya terdapat banyak pelanggan yang menggunakan jasa PT.PLN, dan masih ada beberapa faktor lainnya.

·         Daya terpasang Gardu Distribusi Juni 2012



 Gambar 4.2 Diagram Daya Terpasang Gardu Distribusi keseluruhan di Aceh

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah daya terpasang gardu distribusi seluruh Area wilayah aceh yang paling banyak ialah area Banda Aceh. Area Banda Aceh merupakan pusat pemerintahan wilayah aceh. Oleh karena itu, jumlah daya terpasang gardu distribusi paling banyak digunakan di Area Banda Aceh. Dan Area yang paling sedikit ialah Area Sigli, dikarenakan pusat pemerintahannya baru saja berkembang.

·         Penjualan Energi listrik Juni 2012





 Gambar 4.3 Diagram Penjualan Energi listrik keseluruhan di Aceh Juni 2012


Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa area yang paling banyak jumlah daya terpasang gardu distribusinya, maka area tersebut merupakan area paling banyak jumlah penjualan energi listrik. Disini penjualan energi listrik yang paling banyak ialah pada area Banda Aceh dan Lhokseumawe.

    3.2.2       Hasil Pembagian kelas data menurut aturan Sturges pada Jumlah Pelanggan, Daya terpasang Gardu Distribusi, dan Penjualan Energi listrik
·         Membagi kelas data menurut aturan sturges menggunakan rumus :

K = 1 + 3.3 log n

Ket :
K = banyak kelas
    
n = banyaknya data.

·        Data jumlah Pelanggan keseluruhan di Aceh.
Berikut adalah nilai jumlah pelanggan yang sudah diurutkan :
    112 112 123 172 224 326
-          Range : [Nilai Tertinggi – Nilai Terendah] = 326 – 112 = 214
-          Banyak Kelas:
  K = 1 + 3.3 x log n
    = 1 + 3.3 x log 6
    = 3.56 » 4 sehingga dapat dibuat banyak kelas 3 atau 4.
-          Panjang Kelas : [Range] / [Banyak Kelas] = 214 / 3 = 71.3 » 71
Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas pertama. Nilai jumlah pelanggan terkecil = 112. Dalam penentuan nilai batas bawah kelas bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam kelas tersebut.

Tabel 4.3 hasil pembagian kelas data pada jumlah pelanggan
No.
Jumlah Pelanggan
Batas Kelas
Frekuensi
(fi)
Area
1
112 – 183
112.5 – 183.5
4
Sigli, Subulussalam, Meulaboh,Banda Aceh
2
184 – 255
184.5 – 255.5
1
Langsa
3
256 – 327
256.5 – 327.5
1
Lhokseumawe
Jumlah
6


·        Data Daya terpasang Gardu Distribusi keseluruhan di Aceh.
Berikut adalah nilai Daya terpasang Gardu Distribusi yang sudah diurutkan :
       45 46 66 100 145 166
-          Range : [Nilai Tertinggi – Nilai Terendah] = 166 – 45 = 121
-          Banyak Kelas:
  K = 1 + 3.3 x log n
    = 1 + 3.3 x log 6
    = 3.56 » 4 sehingga dapat dibuat banyak kelas 3 atau 4.
-          Panjang Kelas : [Range] / [Banyak Kelas] = 121 / 3 = 40.3 » 40

Tabel 4.4 hasil pembagian kelas data pada Daya terpasang Gardu Distribusi
No.
Jumlah Pelanggan
Batas Kelas
Frekuensi
(fi)
Area
1
45 – 85
44.5 – 85.5
3
Sigli, Subulussalam, Meulaboh
2
86 – 126
85.5 – 126.5
1
Langsa
3
  127 – 167
 126.5  – 167.5
2
Banda Aceh, Lhokseumawe
Jumlah
6


·         Data Penjualan Energi Listrik
Berikut adalah nilai Penjualan Energi Listrik yang sudah diurutkan :
       131 150 177 327 452 465
-          Range : [Nilai Tertinggi – Nilai Terendah] = 465 – 131 = 334
-          Banyak Kelas:
  K = 1 + 3.3 x log n
    = 1 + 3.3 x log 6
    = 3.56 » 4 sehingga dapat dibuat banyak kelas 3 atau 4.
-          Panjang Kelas : [Range] / [Banyak Kelas] = 334 / 3 = 111.3 » 111

Tabel 4.5 hasil pembagian kelas data pada Penjualan Energi Listrik
No.
Jumlah Pelanggan
Batas Kelas
Frekuensi
(fi)
Area
1
131 – 242
130.5 – 242.5
3
Sigli, Subulussalam, Meulaboh
2
243 – 354
242.5 – 354.5
1
Langsa
3
355 – 466
354.5 – 466.5
2
Banda Aceh, Lhokseumawe
Jumlah
6





BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa dapat disimpulkan bahwa data pengusahaan PT.PLN(PERSERO) Wilayah Aceh melalui beberapa proses dan mengikuti prosedur yang telah diberlakukan di PT.PLN(PERSERO) Wilayah Aceh.

Dalam hal ini, Area Lhokseumawe merupakan Area tertinggi dalam hal jumlah pelanggan dari seluruh Area Wilayah Aceh dan Jumlah daya terpasang gardu distribusi seluruh Area wilayah aceh yang paling banyak ialah area Banda Aceh. maka, area yang paling banyak jumlah daya terpasang gardu distribusinya ialah area yang merupakan area paling banyak jumlah penjualan energi listrik. penjualan energi listrik yang paling banyak ialah pada area Banda Aceh dan Lhokseumawe. Dilihat dari hasil Rasio perbandingan jumlah pelanggan dan penjualan Energi listrik yang memakai listrik terbanyak yaitu Area Banda Aceh dengan Rasio 1 : 2.69. dan dilihat dari pembagian kelas menurut Aturan Sturges pada jumlah pelanggan, Daya terpasang Gardu Distribusi, dan Penjualan Energi listrik yang memiliki nilai terbesar adalah Area Banda Aceh dan Lhokseumawe dan menduduki kelas yang sama.

4.2  Saran
PT.PLN(Persero) Wilayah Aceh telah melaksanakan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan kebijakan yang telah ditetapkan, dan manajemen kerja yang cukup potensial. Sehingga penulis menyarankan agar potensinya dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan untuk pelayanan yang lebih baik kedepannya.





DAFTAR PUSTAKA



A.S, Pabla. 1994.  Sistem Distribusi Daya Listrik. Erlangga, Jakarta.

Linsley, Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar. Erlangga, Jakarta.

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Wijaya, Mochtar. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Djambatan, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar