Kamis, 22 Oktober 2015

Rangkuman BAB I Pengertian Ilmu Sosial Dasar



BAB I

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR

1. SEKILAS TENTANG ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU-ILMU SOSIAL DASAR.
    1.     Ilmu-ilmu sosial

Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Dari filsafat itu kemudian lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :

1) Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi : fisika,   kimia, astronomi, biologi, botani dan lain-lain.

2) Social Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi dan lain-lain.

3) Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi : bahasa, agama, kesusasteraan, kesenian dan lain-lain.

Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan, khususnya di Indonesia. Wujud dan kenyataan-kenyataan adanya perkembangan Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia, setelah bangsa indonesia mendapat kemerdekaan adalah sebagai berikut :

1) Pertama-pertama didirikan di Yogyakarta suatu akademi ilmu politik. Sponsor-sponsor yang mendirikan akademi ini terdiri dari tenaga-tenaga akademis pembina ilmu politik di Negara Belanda.

2) Selang waktu berikutnya, didirikan pula Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 17 Februari 1946, yang diresmikan pembukaannya pada tanggal 3 Maret 1946, mempunyai 2 fakultas, ialah fakultas Sastra dan Fakultas Sosial.Balai Perguruan Tinggi itu adalah perguruan tinggi swasta yang dkelola oleh yayasan.

3) Didirikan Akademi Kepolisian.


Latar belakang berdirinya ketiga pendidikan tinggi tersebut lebih menekankan pada pembentukan lembaga-lembaga pendidikan untuk mencetak kader-kader pengisi jabatan tinggi di Pemerintah Republik Indonesia pada saat itu. Namun dalam perkembangan tahun-tahun selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah berkembang ilmu-ilmu sosial di Indonesia.

    2.     Ilmu Pengetahuan Sosial

Paham Studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran, dan bukan merupakan satu disiplin ilmu yang mandiri. Social Studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah paham studi sosial, bukan merupakan satu disiplin ilmu pengetahuan. Materi IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran pada tingkat sekolah dasar menengah.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa ilmu-ilmu sosial merupakan dasar dari IPS. Akan tetapi perlu dicamkan bahwa tidak semua ilmu-ilmu sosial secara otomatis dapat menjadi bahan/pokok bahasan dalam IPS. 

c.       Ilmu Sosial Dasar
Basic Social Sciences atau ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah gabungan dari bermacam-macam disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana untuk mencari jalan keluar dalam pemecahan masalah yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu sosial dasar (ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil. Kalau IPS diprogramkan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran pada tingkat sekolah dasar dan menengah. ISD diprogramkan sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di Perguruan Tinggi.

    Pengantar-pengantar Ilmu Sosial mengemban tugas untuk memberi bekal pengetahuan teoritis ilmiah pada bidang ilmu tertentu yang bersifat subject oriented. Melalui penelaahan dan pendalaman subject oriented tersebut, berarti proses pendalaman bidang-bidang ilmu menuju spesialisasi/keahlian telah berlangsung.
 
2.      LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya Imu Sosial Dasar (ISD) dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Tenaga ahli ang dihasilkan oleh perguruan tnggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional.

Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan (Pancasila), serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, mempunyai kemampuan konsepsional untuk mengindentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.

        Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. 

      3.      ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU

Tegasnya Ilmu Sosial Dasar alah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan kehlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosila dan sejarah).


      4.      RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Ada 2 masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, yaitu :

1)    Adanya berbagai aspek pada kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial, sehingga biasanya suatu masalah sosial bisa ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda-beda oleh biang-bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda, sehingga pendekatan tersendiri, maupun gabungan (antar bidang).

2)      Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosal dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi juga adanya amat banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan-hubungan setiakawanan dan kerjasama dalam masyarakat itu.


     5.  MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR

Masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh setiap masyarakat manusia tidaklah sama antara satu dengan lainnya. Pebedaan-pebedaan itu disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya, dan keadaan lingkungan alamnya dimana masyarakat itu hidup. Masalah-masalah tersebut dapat terwujud sebagai : masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, maupun masalah-masalah lainnya.

Yang membedakan masalah-masalah sosial dari masalah-masalah lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta selalu ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia dan dengan konteks-konteks normatif dimana hubungan-hubungan manusia itu terwujud (Nisbet, 1961).


Pengertian masalah sosial ada dua pengertian :

1)      Menurut umum atau warga masyarakat bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.

2)      Menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan. Contoh : masalah pedagang kaki lima dikota-kota besar di Indonesia.


a.       Masalah-masalah sosial dan Ahli Ilmu Sosial

Masalah-masalah sosial telah menghantui manusia sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai mengganggu kesejahteraan hidup mereka. Sehingga merangsang para warga masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya. Di masa lampau, pada waktu belum ada ahli ilmu-ilmu sosial, para warga masyarakat yang biasanya peka terhadap adanya masalah-masalah sosial adalah para ahli filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.

Disamping hal diatas, berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial, seperti : antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi, menjadikan masalah-masalah sosial sebagai ruang lingkup studi mereka masing-masing. 


b.      Masalah-masalah sosial dan Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar sebgai suatu mata kuliah, menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan suatu kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya tersebu sebagai suatu masalah obyektif dan juga menggunakan kacamata subyektif. Dengan kacamata obyektif, berarti konsep-konsep dan teori-teori berkenaan dengan hakikat manusia dan masalah-masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan. Sedangkan kacamata subyektif, maka masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.



#sumber referensi  

Ahmadi, Abu, dkk.ILMU SOSIAL DASAR Mata Kuliah Dasar Umum, Jakarta:Penerbit RINEKA CIPTA, 2003.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar